Rabu, 15 Juni 2016

profile

I.                   PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Prosa adalah  salah satu jenis sastra selain drama dan  puisi. Prosa adalah karangan bebas yang tidak terikat oleh baris, bait dan persajakan. Prosa terdiri atas beberapa bagian yang kali ini yang akan dibahas adalah cerpen sebagai prosa fiksi. Cerpen adalah sebuah cerita pendek . cerpen merupakan salah satu prosa fiksi yang lebih sedikit dari novel dan novelet.
Oleh karena itu, cerpen disebut dengan cerita pendek. Dengan sekali membaca, pembaca sudah dapat mengetahui isi,maksud dan pesan yang terkandung dalam sebuah cerpen tanpa harus mengulang-ulang untuk membaca. Namun demikian, meskipun cerpen sangat singkat, cerpen juga sebagai karya sastra tidak pernah lepas dari unsur-unsur yang membangun sebuah cerita yaitu unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik.
Kali ini saya akan menganalisis sebuah cerpen karya Ahmad Tohari yang berjudul “Senyum Karyamin”. Cerpen ini diterbitkan oleh PT Gramedia Pusaka Utama Kompas Gramedia Building Blok I, Lantai 5 jl. Palmerah Barat 29-37 HJakarta 10270.
Cerpen karya Ahmad Tohari ini sepintas seperti cerpen yang biasa-biasa saja dilihat dari judulnya “Senyum Karyamin”. Namun dibalik itu, dalam cerpen ini mengandung nilai-nilai yang ada dalam diri manusia yang digambarkan oleh tokoh karyamin sebagai tokoh  utama dan tokoh-tokoh lainnya. Hal tersebut jelas mencerminkan nilai-nilai kehidupan  manusia yang ada dalam  masyarakat.
Pemahaman dalam mengapresiasi dan menganalisis sebuah karya sastra (cerpen) tidak bisa lepas dari prosese kegiatan membaca, memahami unsure-unsur didalamnya sehinggadapat memahami isi, makna, maksud dan pesan yang terkandung dalam cerita yang ingin disampaikan oleh pengarang kepada pembaca.
Analisis pada cerpen ini akan dilihat dari unsure ekstinsik yang dilihat dari sisi moral atau nilai moral yang terkandung dalam cerpen tersebut melalui tokoh utama dan tokoh bawahan.


1.2  Pengertian Moral
Sebelum menganalisis nilai moral yang rekandung dalam cerpen yang berjudul “Senyum Karyamin” karya Ahmad Tohari. Berikut beberapa pengertian moral menurut para ahli.
1.      Menurut Sonny Keraf
Moral adalah patokan yang digunakan oleh masyarakat sebagai penentu tindakan yang baik dan buruk atau masyarakat manusia sebagai manusia.
2.      Menurut Gunarsa
Moral adalah seperangkat nilai-nilai berbagai perilaku yang harus dipatuhi.
3.      Menurut W.J.S Poerwadarminta
Menyatakan bahwa ajaran moral dari perbuatan baik dan buruk dan perilaku.
4.      Menurut Zainuddin Saifullah Nainggalan
Moral adalah tradisi spiritual untuk melakukan serangkaian standar yangmengatur perilaku orang dan masyarakat.

Dari beberapa pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa moral adalah istilah yang mengacu pada manusia dan hal mutlak yang harus dimiliki oleh manusia mengenai suatu tindakan atau perilaku atau ucapan seseorang dalam interaksinya dengan manusia baik itu tindakan baik atau buruk yang harus dipatuhi oleh manusia itu sendiri.







II.                PEMBAHASAN
1.      Sinopsis
Dikisahkan seorang tokoh bernama Karyamin. Ia bekerja sebagai tukang pengangkut batu dari sungai untuk dijual. Kehidupan karyamin sangatlah memprihatinkan dengan keadaan hidupnya yang begitu menyedihkan. Hidupnya penuh dengan tantangan,cobaan, penderitaan dan kekurangan. Ia hanya bekerja sebagai tukang pengangkut batu-batu kali untuk dijual yang harus menunggu lama baru dibayar.
Namun karyamin menghadapinya dengan penuh sabar dan senyum ikhlas. Terlebih lagi ia selalu jadi bahan ejekan orang-orang pekerja lainnya seperti sarji yang selalu menghina, mengejek, dan mecela ia dan istrinya. Karyamin pun hanya membalasnya dengan senyum.
Meskipun dengan rasa lapar dan lelah hingga ia harus berulang kali terjatuh karena tidak bisa lagi menyeimbangkan tubuhnya karena lelah dan lapar  dan burung paruh udang yang terus mengganggumnya di tanjakan tepi sungai. Karyamin tetap berjalan mengangkut batu-batuitu untuk di bawa ke atas sungai. Disana sudah ada saidah seorang penjual nasi pecel yang melihat karyamin dengan penuh rasa kasihan. Saidah pun menawarkan makan dan menyodorkan segelas air putih kepada karyamin. Namun karyamin hanya menerima segelas air putih saja karena ia tidak mau hutangnya bertambah banyak dan tidak tega dengan saidah.
Kemudian karyamin pulang dengan memberikan senyum kepada saidah dan orang –orang yang masih saja mengejeknya. Ketika karyamin sampai di rumah didapati istrinya sedang ditemui beberapa orang penagih hutang. Ia tidak dapat berbuat apa-apa untuk menolong istrinya dan pergi meninggalkan rumah.  Namun diperjalanan justru ia bertemu dengan pamong yang memang sedng mencari dirinya untuk meminta uang iuran . karyamin hanya tersenyum dan akhirnya jatuh pingsan terguling ke lembah.



2.      Analisis nilai-nilai moral tokoh
a.       Tokoh utama
Karyamin adalah tokoh utama dalam cerpen ini. Ia memiliki watak baik, iajuga seorang yang protagonist. Karyamin memiliki watak seorang yang sangat sabar.  Sabar dalam menjalani hidupnya, sabar dalam menjalani pekerjaannya sebagai tukang pengangkut batu yang harus berpanas-panasan dan terjatuh  karena menaiki tanjakan bantaran sungai, , sabar ketika teman-teman kerjanya selalu menghina, mengejek dan menjadikan dirinya sebagai  bahan tertawaan dan hiburan. Begitu berat kehidupan yang harus karyamin jalani, namun karyamin tetap sabar dan hanya membalasnya dengan senyum seperti tampak pada kutipan berikut :
Meskipun demikian, pagi ini karyamin sudah dua kali tergelincir. Tubuhnya , lalu mengeglinding ke bawah, berkejaran dengan batu-batu yang tumpah dari keranjangnya. Dan setiap kali jatuh, karyamin menjadi bahan tertawaan kawan-kawannya. Mereka, para pengumpul batu itu, senang mencari hiburan dengan cara menertawakan diri mereka sendiri. (halaman 1)
                        Selain berwatak sabar, karyamin juga memiliki watak  pekerja keras dan pantang menyerah dalam menjalani hidup dan pekerjaannya. Dengan segala kekurangan  dan kondisi kehidupannya yang sangat menyedihkan itu tidak membuat karyamin menjadi seorang yang pemalas dan tidak mau berusaha. Namun karyamin terus bekerja dengan giat tanpa lelah seperti tampak pada kutipan berikut :
Karyamin melangkah pelan dan sangat hati-hati. Beban yang menekan pundaknya adalah pikulan yang digantungi dua keranjang batu kali. Jalan tanah yang sedang didakinya sudah licin dibasahi air yang menetes dari tubuh karyaminn dan kawan-kawan, yang pulang balik mengangkut batu dari sungai ke pangkalan material di atas sana. (halaman 1)
                        Karyamin juga memiliki watak ikhlas dan tabah dengan kehidupan dan pekerjaan yang ia jalani. Dengan segala kekurangan yang ia hadapi, pekerjaan yang begitu  sulityang membutuhkan kesabaran, hinaan dan ejekan kawan-kawan pencari batu, semuanya itu  dijalaninya dengan tabah dan ikhlas. Seperti tampak pada kutipan berikut :
Karyamin hanya tersenyum.lalu bangkit meski kepalanya pening dan langit seakan berputar. Diambilnya keranjang dan pikulan, kemudian karyamin berjalan menaiki tanjakan.dia tersenyum ketika menapaki tanah licin yang berpart bekas perosotan tubuhnya tadi. (halaman 3)

            Selain dari nilai-nilai moral baik di atas, karyamin juga memiliki moral buruk yaitu pemarah dan berkata kasar ketika ada seekor burung paruh udang yang melintas tepat di depannya yang sedang  memikul batu untuk dibawa ke pangkalan yang membuatnya terjatuh  hingga menjadi bahan tertawaan kawan-kawannya yang memang senang mencari hiburan dengan menertawakan diri mereka sendiri. Seperti tampak pada kutipan berikut :
“bangsat!”teriak karyamin yang sedetik kemudian sudah kehilangan keseimbangan.Tubuhnya bergulir sejenak, lalu jatuh terduduk dibarengi dua suara keranjang batu yang ruah. Tubuh itu ikut meluncur, tetapi terhenti karena tangan karyamin berhasil mencengkeram rerumputan. Empat atau lima orang kawan karyamin terbahak bersama. (halaman 2)
b.      Tokoh bawahan
      Tokoh bawahan dalam cerpen ini adalah sarji. Ia seorang yang antagonis. Sarji adalah kawan pengangkut batu karyamin. Sarji memiliki watak  suka mencela ketika karyamin sedang bekerja, menghina karena karyamin memiliki banyak hutang, menegejeknya karena selalu ada penagih hutang yang datang kerumahnya dan memeremkan karyamin.
       Sarji selalu menjadikan karyamin sebagai bahan tertawaan dirinya dan kawan-kawannya ketika mengangkut batu. Terlebih lagi sarji iri dengan karyamin karena memiliki istri yang masih muda, cantik dan menarik. Berbagai macam celotehan sarji terhadap karyamin. Namun karyamin hanya membalasnya dengan senyum. Seperti tampak pada kutipan berikut :
“sudah,min. pulanglah. Kukira hatimu tertinggal di rumah sehingga kamu loyo terus,” kata sarji yang diam-diam iri pada istri karyamin yang muda dan gemuk.
“memang bahaya meninggalkan istrimu seorang diri di rumah. Min, kamu ingat anak-anak muda petugas bank harian itu? Jangan kira mereka hanya datang setiap hari buat menagih setoran kepada istrimu. Jangan percaya kepadaanak-anak muda penjual duit itu. Pulanglah. Istrimu pasti sedang di godanya.” (halaman 2)

III. PENUTUP
3.1 Simpulan
                  Dari semua pemaparan mengenai nilai-nilai moral pada cerpen “senyum karyamin” katrya ahmad tohari tersebut,  baik itu nilai moral yang baik maupun nilai moral yang buruk pada tokoh utama dn tokoh bawahan dapat di simpulkan bahwa karyamin adalah seorang yang memiliki sopan santun  dan watak yang baik kepada semua orang meskipun sering dihina oleh orang-orang dengan berbagai macam cacian. Sedangkan sarji adalah seorang yang sangat busuk hatinya karena selalu menghina, mencela,  mengejek dan merendahkan karyamin.